News Breaking News
Live
wb_sunny

Breaking News

BUMDes Sirnabaya Diangap Tak Beri Manfaat, Rudi BG : Masjid Belakang Lagi Dibangun, Itu Salah Satunya Dari BUMDes

BUMDes Sirnabaya Diangap Tak Beri Manfaat, Rudi BG : Masjid Belakang Lagi Dibangun, Itu Salah Satunya Dari BUMDes

Photo Direktur BUMDes Rudi BG dan Penasehat hukumnya sedang menunjukan pembangunan Masjid sebagian Biayaya di dapat dari BUMDes,Kamis (04/02/2022).(Robendi)
Karawang,Wartapasundan.id
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sirnabaya dinilai tidak memberikan manfaat bagi lembaga lain diluar BUMDes dan struktur pemerintahan desa Sirnabaya. Direktur BUMDes Sirnabaya Rudi B.Gunawan S.H, M.H membantah hal tersebut.

Menyusul pernyataan yang dilontarkan Kuasa Hukum PT. RAS (Rindu Alam Sejahtera) Jasman Safutra S.H,M.H, dimedia beberapa waktu lalu, Rudi menjelaskan bahwasanya kesepakatan penggalian potensi ekonomi desa Sirnabaya dibuat satu pintu melalui BUMDes.

Hal itu paparnya, berdasarkan Peraturan Desa No. 4 Tahun 2020, dan dikuatkan oleh Peraturan lain yang selanjutnya dituangkan dalam Peraturan Kepala Desa (Perkades) Sirnabaya.

"Segala sesuatunya ke depan itu, tidak bisa pemerintah desa, BPD, lembaga lain, (meminta kontribusi, red). Karena bukan sebagai badan usaha atau badan hukum. Kalo diterima, aturannya bisa kena, bisa jadi pungli nantinya," terang Rudi.

Lebih lanjut, Rudi menjelaskan penggalian potensi
ekonomi yang kemudian nantinya menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes) tersebut, melalui kemitraan BUMDes dengan para pengusaha. Salah satunya pengelola limbah di kawasan.

Hal ini dimaksudkan untuk membuat nyaman para pelaku usaha di Desa Sirnabaya, agar satu pintu, guna meminimalisir adanya oknum-oknum.

"Semua gali potensi itu, diterapkan, dibuat satu pintu ke BUMDes, Kenapa? Karena itu sebetulnya memudahkan para pelaku usaha. Kan kadang ada oknum karang taruna, oknum BUMDes, oknum RW dan lain-lain. Sekarang itu ngga ada kan, karena potensi itu masuknya ke BUMDes," jelasnya lebih lanjut.

Kemudian, terkait penyataan kuasa hukum PT. Rindu Alam Sejahtera (RAS) yang mengatakan lembaga lain di luar BUMdes dan struktur pemerintahan desa yang tidak mendapat manfaat dari kontribusi yang diberikan para pelaku usaha.

Rudi meminta kuasa hukum PT. RAS agar mempertanggungjawabkan pernyataannya tersebut.

"Kemana aja duitnya, harusnya Jasman mengklarifikasi dulu ke kita bagaimana keberadaannya, supaya ada keseimbangan pernyataan dari kliennya, dan dari kita," ujar Rudi.

Rudi menegaskan, sejak tahun 2020 kontribusi terbesar anggaran BUMDes, kebanyakan hampir seluruhnya terserap untuk penanganan Covid-19 di Desa Sirnabaya.

"Yang paling sering itu dulu, pada saat Covid 19, hampir semua, anggaran dari BUMDes terserap untuk Covid. Tes swab, PCR, pada waktu itu kita yang back-up. Ada kok laporannya," sambung Rudi.

Dari anggaran yang dikelola oleh BUMDes dari manajement fee para pelaku usaha. Dikatakan Rudi, selain digunakan paling banyak untuk Covid-19, juga didonasikan untuk pembangunan berbagai rumah ibadah dan fasilitas yang hasilnya bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga Desa Sirnabaya.

"Nanti, kita lihat. Mesjid belakang lagi dibangun, itu salah satunya dari BUMDes. Belum lagi beberapa tempat dan lokasi seperti lapangan badminton dan mushola, bisa dicek di Pajaten maupun di Kalihurip,” tandas Rudi.(Nina)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar