Cegah Penyebaran Omicron, Kakanwil Jabar Monitor Secara Virtual Pelaksanaan PCR DI lapas Bancuey
 |
| Photo Humas Kemenkumham |
BANDUNG – Wartapasundan.id
Setelah sebelumnya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat, Sudjonggo, memonitor pelaksanaan Vaksinasi di Rutan Kelas IIB Garut, dihari yang sama (Selasa, 15/02/2022) ikut memonitor pelaksanaan Tes PCR kepada pegawai Lapas Kelas IIA Banceuy, didampingi oleh Plt. Kepala Divisi Administrasi, Eva Gantini.
Diperoleh Laporan dari Ka. KPLP Lapas Banceuy bahwa Pelaksanaan Tes PCR ini dilakukan kepada 70 orang pegawai pada hari pertama, dan untuk hari ke-2 menyusul akan di PCR sebanyak 35 orang yang mana di Lapas Banceuy tes PCR ini akan dilaksanakan selama 2 hari.
Seperti sebelumnya, Kakanwil kembali berinteraksi dengan Dokter yang bertanggungjawab pada pelaksanaan PCR ini, kemudian turut berinteraksi dengan salah satu pegawai ketika akan di Tes PCR, Kakanwil memberikan apresiasi kepada petugas yang telah bersedia bekerjasama dalam pencegahan penyebaran covid-19 dengan cara bersedia di Tes PCR seperti ini.
Kakanwil menyampaikan kepada seluruh petugas Lapas Banceuy untuk bersedia dan bekerjasama di tes PCR mengingat covid-19 varian omicron ini dapat menginfeksi dengan tanpa menunjukan gejala sehingga penyebarannya sulit untuk di deteksi.
Kakanwil sampaikan juga bahwa, “kedepannya pelaksanaan Vaksinasi harus mulai di inventarisir, dimohon kerja sama seluruh petugas agar bersedia untuk di vaksin.” Pungkas Kakanwil.
Seperti sebelumnya, Kakanwil kembali berinteraksi dengan Dokter yang bertanggungjawab pada pelaksanaan PCR ini, kemudian turut berinteraksi dengan salah satu pegawai ketika akan di Tes PCR, Kakanwil memberikan apresiasi kepada petugas yang telah bersedia bekerjasama dalam pencegahan penyebaran covid-19 dengan cara bersedia di Tes PCR seperti ini.
Kakanwil menyampaikan kepada seluruh petugas Lapas Banceuy untuk bersedia dan bekerjasama di tes PCR mengingat covid-19 varian omicron ini dapat menginfeksi dengan tanpa menunjukan gejala sehingga penyebarannya sulit untuk di deteksi.Kakanwil sampaikan juga bahwa,“kedepannya pelaksanaan Vaksinasi harus mulai di inventarisir, dimohon kerja sama seluruh petugas agar bersedia untuk di vaksin.” Pungkasnya.(red)
Posting Komentar